Penyangkalan terhadap Holocaust semakin sengit ,sebagaimana yang terjadi di Rumania ,bahkan di negara Paman Sam sendiri yang merupakan pendukung utama Israel hal itu terus terjadi. Dan Salah seorang anggota Parlemen Rumania dengan keras menyangkalnya .Anggota Parlemen dari partai sosialis demokrat Rumania yang bernama Sova itu mengtakan,bahwa ketika pasukan Nazi Jerman menduduki Rumania hanya 24 orang Yahudi yang tewas,karena Nazi Jerman memang tidak melakukan apa yang dinamakan Holocaust itu.
Statement Sova tersebut segera mendapat kecaman dari berbagai pihak,bahkan termasuk dari partai sosialis demokrat sendiri .Dalam konteks ini,Ketua Partai Sosialis Demokrat (PSD)Rumania Victor Ponta mengecam keras pernayataan Sova,serta menganjurkannya supaya segera mencabut perkataan yang menyakiti Yahudi tersebut.Namun sampai sekarangpun Sova masih tetap dengan kokoh mempertahankan argumentasi yang di anggapnya benar itu,bahwa kekejaman Nazi Jerman terhadap orang-orang Yahudi di Rumania tidak pernah terjadi karena perlindungan dari Ion Antonisco,penguasa Rumania saat itu.
Sementara itu dua organisasi kemanusiaan Rumania mengajukan protes keras pula,malahan berupaya untuk mempidanakan Sova terhadap pernyatannya tersebut.Organisasi kemanusiaan Rumania itu adalah,Romani Crisis dan MCA Rumania. Kelihatannya konsekuwensinya bagi orang yang menyangkal adanya Holocaust itu berat juga,dan Sova sekarang terancam akan di copot dari keanggotaannya di parlemen Rumania bahkan akan di pidanakan pula.
Walaupun resikonya yang relatif besar bagi orang-orang yang yang menyangkal Holocaust tersebut, namun tetap masih ada juga pihak-pihak yang coba melawannya dengan mengatakan bahwa Holocaust tersebut merupakan kebohongan paling hitamn dalam sejarah.Pernyataan ini justeru keluar dari mulut salah seorang politisi Partai Demokrat ,Partainya Barack H.Obama .Dan apa -apa yang dikatakan oleh politisi Demokrat itu ,Arthur John sebagai reaksinya terhadap propaganda anti Arab,Iran,China yang dilancarkan kandidat capres dari Partai Republik tersebut.
Sebagaimana pidato PM Israel Benyamin Netanyahu di depan Sidang AIPAC yang mengatakan, bahwa sekiranya Iran tidak segera di hentikan,maka Israel akan mengalami Holocaust sebagimana dilakukan Nazi Jerman dahulu.Lalu Benyamin Netanyahu menyamakan Iran dengan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler, karenanya perlu segera di hentikannya dengan serangan militer bukan dengan sanksi ekonomi dan sanksi politik ,ataupun jalur diplomatik sebagaimana dikehendaki Barack H.Obama. dan sekutun lainnya.
Perkataan PM Israel ,Benyamin Netanyahu di sidang AIPAC tersebut mendapat kecaman pedas dari berbagai pihak di Israel sendiri..Mantan menteri pertahanan Israel,Shaul Moufaz dan politisi oposisi Tzipi Livni mengecam keras pernyataan tersebut.Tzipi Livni dan Zehava Gal On menyebutkan,bahwa pernyaan gila Netanyahu hanya untuk mengalihkan perhatian dari soal domistiknya kesoal ancaman Iran.Ia mengatakan tidak ada ancaman,dan tidak semua ancaman itu Hitler.Memang para politisi ekstrimis s ayap kanan seperti Benyamin Netanyahu,Avigdor Lieberman itu sangat anti terhadap bangsa-bangsa non Yahudi.
Apalagi terhadap bangsa Parsia (Iran)masih dianggapnya seperti Nazi Jerman yang mengancam eksistensi Israel,padahal di Iran sendiri sampai sekarang terdapat puluhan ribu warga Iran keturuan Yahudi yang baik-baik saja dengan rejim Teheran.Bahkan dari sejarah perjalanan bangsa Yahudi ,justeru bangsa Parsia yang mengembalikan bangsa Yahudi dari pembuangan Babilonia dahulu.Kemungkinan dalam konteks inilah sehingga apa yang diucapkan Benyamin Netanyahu di pertemuan AIPAC tersebut mendapat kecaman keras dari politisi Israel sendiri.Terlepas dari benar tidaknya Holocaust ,antara mitos atau faktanya itu namun semua manusia harus menentang kejahatan terhadap kemanusiaan apapun alasannya.
credit :
http://sejarah.kompasiana.com/2012/03/09/holocaust-antara-mitos-dan-fakta/
0 komentar:
Posting Komentar