Umayyad Mosque, Damascus, Syria

Also known as the Great Mosque of Damascus or formerly the Basilica of Saint John the Baptist, located in the old city of Damascus, is one of the largest and oldest mosques in the world.

Chichen Itza, Yucatan, Mexico

Is a large pre-Columbian city built by the Maya civilization. The archaeological site is located in the municipality of Tinum, in the Mexican state of Yucatán.

Sultan Ahmed Mosque, Istanbul, Turkey

Is an historic mosque in Istanbul. The mosque is popularly known as the Blue Mosque for the blue tiles adorning the walls of its interior.It was built from 1609 to 1616, during the rule of Ahmed I.

Brandenburg Gate, Berlin, Germany

is a former city gate, rebuilt in the late 18th century as a neoclassical triumphal arch, and now one of the most well-known landmarks of Germany.It was built by Carl Gotthard Langhans from 1788 to 1791.

Borobudur Temple, Central Java, Indonesia

Is a 9th-century Mahayana Buddhist Temple. The monument consists of six square platforms topped by three circular platforms, and is decorated with 2,672 relief panels and 504 Buddha statues.

Minggu, 09 Desember 2012

Lampu Tenaga Surya dari Botol Plastik


Botol plastik bekas minuman biasanya kita buang begitu saja tanpa pernah terpikir untuk memanfaatkannya. Nah ternyata botol bekas ini bisa kita manfaatkan untuk membuat lampu tenaga surya. Dan otomatis biayanya akan sangat murah karena hanya memanfaatkan barang-barang bekas.

Kita telah mempunyai bola lampu yang terbuat dari filament logam atau lebih dikenal dengan bolam, dari gas fluorescent dan juga LED. Dan kita sekarang mempunyai satu lagi lampu dari air. Bahan yang diperlukan hanya terdiri dari botol plastik, air dan bahan pemutih cucian. Teknologi sederhana ini dapat dibuat kurang dari satu jam, bisa bertahan sampai 5 tahun dan itu setara dengan bola lampu 60 watt.

Cara pembuatannya sangat mudah. Pertama siapkan botol plastik bekas minuman softdrink ukuran satu atau dua liter. Kelupas seluruh bagian plastik tempelan yang ada di botol, biasanya merupakan merek produk minuman tersebut, supaya botol betul-betul transparan sehingga tidak menghalangi cahaya yang nantinya akan masuk. Setelah itu isi botol tersebut dengan air bersih sampai kurang lebih tiga perempat bagian. Kemudian masukkan bahan pemutih cucian secukupnya dan sedikit diaduk agar merata. Kemudian tutuplah botol dengan rapat. Jadilah lampu tenaga surya ini siap untuk dipasang.

Untuk pemasangannya, pertama buatlah lubang pada atap yang akan dipasang lampu ini. Akan lebih mudah memasangnya pada atap yang terbuat dari seng. Kemudian potonglah seng ukuran sedikit lebih besar dari botol plastik tersebut, lalu buatlah lubang di tengahnya dan masukkan botol tersebut dengan posisi tutup botol diatas dengan sepertiga bagian botol di atas dan dua pertiga di bawah. Kemudian dilem dan tunggu sampai kering untuk kemudian dipasang di atap yang sudah dilubangi tadi dan kemudian dilem dengan atap tersebut. Jadilah lampu tersebut siap untuk menerangi ruangan di bawahnya.

Prinsip kerja dari lampu ini sangat sederhana, air akan mendifraksikan cahaya sehingga akan menyebar ke seluruh ruangan. Hal ini berbeda dari cahaya matahari langsung yang masuk ke rumah yang fokus hanya pada satu titik saja. Bahan pemutih berfungsi untuk menjaga air tetap bersih dan bebas dari jamur dan mikroba.

Tepat Guna

Teknologi ini pertama kali diciptakan oleh seorang mahasiswa dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), perguruan tinggi terbaik di dunia untuk bidang teknologi di mana dia memfokuskan diri pada pengembangan teknologi tepat guna. Dan teknologi ini telah sukses menyinari rumah-rumah warga miskin di Filipina, di mana sebuah organisasi bernama Isang Litrong Liwanag telah berhasil memasang 10 ribu lampu.

Walaupun lampu model ini hanya bekerja pada siang hari, tetapi ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan banyak orang di daerah pemukiman padat yang jarak antarrumah sangat dekat, bahkan berhimpitan sehingga tidak ada lagi celah untuk jendela, dan kalaupun ada, sangat sedikit sekali cahaya masuk melalui jendela.

credit

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More