SINGAPURA, KOMPAS.com — Singapura menerapkan inovasi terbaru. Negeri kota ini akan memperkenalkan penggunaan pengatur waktu atau stopwatch yang akan membatasi waktu mandi seseorang maksimal selama lima menit.
Dalam rilisnya yang dilaporkan harian The Straits Times, belum lama ini, Badan Perairan Singapura (PUB) menyatakan penggunaan pengatur waktu ini sebagai strategi untuk menekan penggunaan air rumah tangga dari 153 liter/hari menjadi 147 liter pada 2020 mendatang.
Mandi menjadi sasaran utama program ini karena 30 persen penggunaan air di rumah terserap hanya dari mandi. Survei yang dilakukan tahun 2010 menunjukkan kebanyakan warga Singapura menghabiskan waktunya untuk mandi antara 5-10 menit.
PUB menegaskan, jika setiap warga dapat memotong satu menit waktu mandinya, air yang dihemat sebanyak 9 liter.
Cara kerja pengatur waktu ini cukup sederhana. Alarm pada pengatur waktu ini akan berbunyi jika waktu mandi sudah mencapai lima menit.
Jika orang tersebut masih bersikeras untuk melanjutkan mandinya, "Water Wally", maskot PUB yang tertempel pada pengatur waktu itu, akan secara otomatis membuka pintu kamar mandi.
Rencananya 90.000 pengatur waktu digital akan dicoba terlebih dahulu ke sekolah dan komunitas-komunitas masyarakat.
Warga Singapura sendiri menyambut baik rencana ini mengingat terkadang mereka tidak memperhatikan berapa lama mereka mandi.
PUB juga akan memperkenalkan shower dance, sejenis tarian mandi untuk mengajarkan bagaimana warga dapat mandi dengan nyaman selama lima menit.
Murid-murid sekolah dasar akan menjadi target utama terlebih dahulu. Tarian ini akan diajarkan secara khusus di sekolah.
PUB menambahkan tarian ini sangat sederhana, lucu, serta menarik. Diharapkan sekitar 39.000 murid SD dapat menjadi contoh pertama kesuksesan program ini. Mereka kelak dapat menyebarkan tarian ini ke keluarga dan tetangganya.
credit
0 komentar:
Posting Komentar