Umayyad Mosque, Damascus, Syria

Also known as the Great Mosque of Damascus or formerly the Basilica of Saint John the Baptist, located in the old city of Damascus, is one of the largest and oldest mosques in the world.

Chichen Itza, Yucatan, Mexico

Is a large pre-Columbian city built by the Maya civilization. The archaeological site is located in the municipality of Tinum, in the Mexican state of Yucatán.

Sultan Ahmed Mosque, Istanbul, Turkey

Is an historic mosque in Istanbul. The mosque is popularly known as the Blue Mosque for the blue tiles adorning the walls of its interior.It was built from 1609 to 1616, during the rule of Ahmed I.

Brandenburg Gate, Berlin, Germany

is a former city gate, rebuilt in the late 18th century as a neoclassical triumphal arch, and now one of the most well-known landmarks of Germany.It was built by Carl Gotthard Langhans from 1788 to 1791.

Borobudur Temple, Central Java, Indonesia

Is a 9th-century Mahayana Buddhist Temple. The monument consists of six square platforms topped by three circular platforms, and is decorated with 2,672 relief panels and 504 Buddha statues.

Sabtu, 25 Januari 2014

Trovants, Batu Unik yang Bisa Tumbuh di Rumania

Sebuah batu yang unik bernama Trovants ditemukan di sebuah desa di Costesti, Rumania. Batu unik ini tumbuh semakin besar saat hujan dan bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa bantuan orang yang memindahkannya.

Seperti yang dilansir dari Oddity Central, Rabu (1/1/2014), batu Trovants merupakan fenomena geologi yang sangat menakjubkan. Batu-batu unik ini tumbuh seolah-olah mereka hidup. Batu unik ini dihasilkan oleh aktivitas seismik. Trovants tumbuh ketika terkena air, batu kecil berukuran enam sampai delapan millimeter dan akan menjadi besar hingga berukuran enam sampai sepuluh meter.

Trovants terdiri dari inti batu, dengan kulit luar berupa pasir. Setelah hujan deras, batu-batu kecil itu akan berubah bentuk menjadi lebih besar. Beberapa ilmuwan melakukan penelitian untuk menjelaskan keunikkan yang terjadi dengan batu Trovants. Para ilmuwan mempercayai bahwa di bawah bagian batu mengandung unsur mineral yang tinggi. Sehingga ketika permukaan menjadi basah, mineral mulai menyebar dan akan menekan pasir untuk membesar. Hal inilah yang membuat batu-batu itu tumbuh.

Batu-batu Trovants ini menjadi salah satu daya tarik wisata yang popular di Rumania. Muzeul Trovantilator adalah sebuah museum untuk melindungi batu unik ini yang telah diresmikan pada 2004 silam. Saat ini Batu Trovants telah dilindungi oleh UNESCO.





credit

Minggu, 12 Januari 2014

Penampakan UFO di Jerman Sudah Ada 500 Tahun Lalu



 
Awal pekan ini otoritas Bandara Bremen Jerman dikejutkan dengan penampakan objek terbang yang tak teridentifikasi (Unidentified Flying Object/UFO)

Benda asing itu menyebabkan penerbangan di bandara Bremen, Jerman, terpaksa dibatalkan. Penampakan ini bukan yang pertama kali terjadi di Jerman. Penampakan UFO di sana ternyata sudah ada hampir 500 tahun lalu.

Dilansir Local.de, Sabtu, 11 Januari 2013, diketahui langit Jerman sering dilintasi benda terbang asing. Penampakan UFO yang paling terkenal terjadi pada abad ke-16, tepatnya 4 April 1561, yang melintas di langit Nurenberg, Bavaria.

Saat itu ahli pencetak relief setempat, Hans Glaser, kemudian menggambarkan kejadian tersebut melalui cetakan cukilan kayu (xylografi). Sepuluh hari berselang, ukiran kayu itu disimpan di Perpustakaan Pusat Zurich, Swiss.

Dalam relief tersebut, Glaser menggambarkan bagaimana situasi "pertempuran" saat objek asing itu melayang. Saat kejadian, benda-benda di langit pada fajar hari memberikan tontonan yang menakutkan, objek saling meyerang satu sama lain.

Penampakan objek asing yang terkenal lain yakni UFO di langit Greifswald, dekat Rostock, Jerman bagian timur pada 24 Agustus 1990 pukul 20.30 waktu setempat dengan membentuk angka tujuh. Kejadian ini dikenal dengan Greifswald Lights. 

Sementara penampakan objek yang diduga UFO terjadi tahun lalu, 10 April 2013. Sebuah UFO sempat membingungkan Pengendali lalu lintas udara Jerman (DFS).  Objek asing yang berbentuk seperti batang tubuh itu terlihat terbang di atas pedesaan di Frankfurt.

"Itu adalah objek terbang asing yang tak dapat kami identifikasi," ujar juru bicara DFS dalam laporan stasiun radio.

Sekitar empat bulan lalu, Jerman juga digemparkan dengan penampakan tiga UFO di langit Wittenberge, Brandenburg, Jerman bagian timur pada malam hari 18 September 2013. Bahkan penampakan itu diabadikan dalam video YouTube dengan menggunakan kamera night vision.

Disebutkan dua objek berbentuk segitiga dan satu berbentuk bundar.

Video ini membuat penasaran banyak warga. Tercatat video ini telah dilihat lebih dari 200.000 orang. Namun salah seorang ahli UFO meragukan kebenaran penampakan video itu.

Menurut mantan agen khusus FBI, Ben Hansen, video itu sangat besar kemungkinan direkayasa. Hansen mengatakan bahwa dua video sama tapi dengan track audio direkayasa. Audio berbeda, diperbesar dan ditambahkan efek peranti lunak night vision. (umi)

credit

Jumat, 03 Januari 2014

Enam Pernyataan Ilmuwan Paling Mencengangkan Tahun 2013


Sejumlah pernyataan terkait gagasan dan penemuan diungkapkan oleh para ilmuwan. Di antara banyak pernyataan, ada beberapa yang menyedot perhatian publik, membuat publik kagum, ikut berpikir, serta merenungkan.

Di antara banyak pernyataan ilmuwan dalam beberapa artikel di Kompas Sains, berikut beberapa yang paling populer.

Stephen Hawking: Manusia bisa hidup abadi

Dalam wawancara dengan The Guardian, Hawking yang terkenal lewat buku A Brief History of Time serta M-Theory menyatakan bahwa manusia bisa hidup abadi.

"Saya pikir otak seperti sebuah program dalam pikiran, seperti komputer, jadi secara teoretis sebenarnya mungkin untuk menyalin otak ke komputer dan mendukung bentuk kehidupan setelah mati," katanya.

"Saya pikir kehidupan setelah mati secara konvensional adalah dongeng untuk orang-orang yang takut pada kegelapan," imbuhnya seperti dikutip The Guardian, 21 September 2013.

Hasan Djafar: Nusantara bukan wilayah Majapahit

Diyakini banyak orang, Majapahit punya wilayah Nusantara yang teritorialnya seperti Republik Indonesia. Namun, Hasan Djafar, seorang ahli arkeologi, epigrafi, dan sejarah kuno, mengatakan, "Itu omong kosong!"

"Sayang sekali banyak ahli sejarah menafsirkan bahwa Nusantara itulah wilayah Majapahit!" serunya.

Menurutnya, makna "nusa" adalah "pulau-pulau atau daerah", sedangkan "antara" adalah "yang lain". Jadi, Nusantara pada masa Majapahit diartikan sebagai "daerah-daerah yang lain" karena kenyataannya memang di luar wilayah Majapahit.

Surono: Kalau letusan Samalas terulang, Indonesia porak poranda

Gunung Samalas yang dahulu terletak satu kompleks dengan Gunung Rinjani pernah meletus dahsyat pada tahun 1257. Letusannya mencapai skala 7, 1.000 kali lebih kuat dari letusan Merapi tahun 2010.

Bila letusan gunung yang kini punya "anak", yaitu Gunung Barujari, itu terulang pada masa modern, dampaknya tak terkirakan. Letusan Merapi saja sudah mampu membuat 1.000 orang mengungsi.

"Kalau letusan seperti Samalas terulang, yang bisa dibayangkan adalah porak poranda. Semua penerbangan lumpuh, tidak beroperasi. Kerugiannya besar," demikian kata Surono kepada Kompas.com, 4 Oktober 2013.

Iskandar Zulkarnain: Sumatera bukan sepenuhnya bagian Eurasia

Sebelumnya, Sumatera diyakini merupakan tepian benua Eurasia. Namun, peneliti geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Iskandar Zulkarnain, mengatakan tidak.

"Sumatera bukan sepenuhnya bagian dari lempeng benua Eurasia," katanya dalam orasinya sebagai guru besar Agustus 2013 lalu.

Berdasarkan riset Iskandar, wilayah barat Sumatera sebenarnya adalah busur kepulauan, tersusun atas lempeng samudra.

"Batasnya adalah sesar Sumatera," tuturnya.

Chris Hadfield: 40 tahun lagi, manusia bisa hidup di Bulan

Chris Hadfield sejatinya adalah seorang astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa mimpi manusia untuk tinggal di Bulan akan segera menjadi kenyataan dalam 40 tahun lagi.

"Saya pikir dalam masa hidup saya kita akan melihat basis permanen di Bulan. Memulai tinggal di Bulan akan membantu kita mengeksplorasi antariksa lebih baik," imbuh Hadfield seperti dikutip Telegraph, 16 Desember 2013.

Reza Aslan: Yesus tidak lahir di Bethlehem

Reza Aslan, penulis buku Zealot : The Life and Times of Jesus of Nazareth mengatakan, Yesus tidak lahir di kandang dan Bethlehem.

"Cerita (bahwa Yesus lahir di Nazareth dan di sebuah kandang domba) sendiri tidak pernah dimaksudkan sebagai catatan sejarah kelahiran Yesus. Cerita itu dimaksudkan sebagai argumen akan siapa Yesus saat itu," kata Aslan seperti dikutip Huffington Post, Sabtu (14/12/2013).

"Dia lahir di rumah dengan keluarganya ada di sampingnya," imbuhnya.

credit

Sejak Kapan Manusia Punya Tradisi Bikin Resolusi Tahun Baru?

Resolusi yang dibuat untuk mengejar impian seseorang di tahun yang baru mungkin tidak disadari masyarakat dari mana muasal tradisi ini. Tahukah Anda, kebiasaan membuat daftar impian ini ternyata sudah dimulai oleh orang-orang Romawi kuno.

"Pejabat tinggi Romawi membuat resolusi agar tetap setia kepada republiknya dan bersumpah di hadapan Kaisar pada tanggal 1 Januari," kata Profesor Richard Alston dari Department of Classic di Royal Holloway University.

Menurut Profesor Alston, sebuah perayaan tahunan dilakukan bangsa Romawi untuk memperbarui hubungan antara rakyat, negara, dan para dewa.

Pada Tahun Baru, semua warga negara Romawi diberikan sebuah kesempatan untuk merenungkan masa lalu dan memandang ke tahun depan.

Pada tradisi Romawi, orang-orang akan bertukaran buah-buahan dan madu, mendoakan satu sama lain untuk setahun ke depan. Pada hari itu, pengadilan hanya bekerja di pagi hari, jadi mereka memiliki liburan selama setengah hari.

Profesor Alston mengatakan, pada 1 Januari bangsa Romawi merayakan bentuk syukur kepada dewa pertanian Janus yang memiliki dua wajah, satu wajah melihat ke masa lalu dan satu lagi melihat ke masa depan.

"Janus diwakili sebagai pintu pembuka dan Romawi menamai bulan Januari untuk menghormatinya," kata Profesor Alston.

Profesor Alston menambahkan, Janus juga melambangkan nilai-nilai kekeluargaan, persahabatan, dan peradaban.

"Kita juga tahu bahwa orang-orang Romawi merayakan festival pertengahan musim dingin di mana mereka bertemu dengan teman-teman, bertukar hadiah, dan memiliki waktu yang baik sebelum awal tahun depan," tutur Profesor Alston. (Rangga Rahadiansyah/National Geographic Indonesia)

credit

Tahun Ini, Mungkin Bakal Ada Fenomena Badai Meteor

 Tahun 2014, kemungkinan akan ada fenomena badai meteor. Badai meteor adalah fenomena serupa hujan meteor. Namun, jumlah meteor yang bisa disaksikan jauh lebih banyak.

Situs Seasky.org menginformasikan, fenomena badai meteor itu kemungkinan akan terjadi pada 24 Mei 2014 nanti. Bumi melewati wilayah debris komet kecil bernama 209P/LINEAR.

Adanya kemungkinan terjadinya badai meteor terkait dengan karakteristik komet dan orbitnya serta orbit Bumi.

209P/LINEAR merupakan komet periodik yang mengelilingi Matahari setiap 5,04 tahun. Pada 6 Mei 2014, komet ini akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari atau perihelion.

Kala mendekati Matahari, material debu komet akan berhamburan, membentuk ekor gas. Ekor debu memanjang di belakang inti komet. Komet sendiri akan meninggalkan debris.

Bumi sendiri terus berevolusi mengelilingi Matahari. Pada 24 Mei 2014, Bumi akan melewati wilayah di mana debris 209P/LINEAR terdapat.

Ketika melewati wilayah itulah, atmosfer Bumi akan membakar material debu yang ditinggalkan oleh komet, menghasilkan meteor.

Interaksi Bumi dengan debris komet atau asteroid biasanya akan menghasilkan 100 meteor per jam atau kurang sehingga fenomenanya disebut hujan meteor.

Namun, para astronom sebelumnya memperkirakan bahwa interaksi antara debris 209P/LINEAR dan atmosfer Bumi akan mampu menghasilkan 1.000 meteor per jam sehingga disebut badai meteor.

Peluang badai meteor

Kemungkinan adanya badai meteor akibat 209P/LINEAR diungkapkan oleh dua pakar meteor, yaitu Esko Lyytinen dari Finlandia dan Peter Jenniskens dari NASA.

Keduanya adalah dua pakar pertama yang menyatakan bahwa Bumi akan melewati wilayah debris komet itu pada Mei 2014.

Pakar meteor lain, Jeremie Vaubaillon dari Institut de Mecanique Celeste et de Calcul des Ephemerides, mengonfirmasi pertanyaan itu tahun 2012 lalu.

"Sejauh ini, berdasarkan observasi, kami memperkirakan akan ada 100-400 komet per jam, di mana itu merupakan hujan meteor yang besar," kata Vaubaillon.

"Tetapi, hujan meteor ini bisa dikatakan istimewa. Dari orbit komet ini, semua debris yang ditinggalkan antara 1.803-1.924 akan ada di jalur revolusi Bumi pada Mei 2014," imbuhnya.

"Sebagai konsekuensinya, hujan meteor ini kemungkinan akan menjadi badai meteor," jelas Vaubaillon seperti dikutip Space.com, 20 Oktober 2012 lalu.

Namun, riset terbaru yang dipublikasikan di Monthly Notices of Royal Astronomy Society, 26 November 2013 lalu, menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya badai meteor kecil.

Quanzhi Ye dari University of Western Ontario, Kanada, melakukan analisis optik pada komet itu selama penampakannya pada tahun 2009.

"Kami menemukan bahwa tidak banyak menghasilkan debu," tulis Ye dalam abstrak publikasi di jurnal itu.

"Karakteristik ini menunjukkan bahwa komet saat ini mungkin sedang ada dalam transisi antara komet umumnya menjadi komet dorman," imbuhnya.

"Karena komet memiliki produksi debu rendah, kami menyimpulkan bahwa badai meteor (jumlah meteor lebih atau sama dengan 1.000) kemungkinkan besar tak terjadi," jelasnya.

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengatakan bahwa terjadinya badai meteor umumnya dipengaruhi oleh panjang ekor debu. Makin panjang ekor debu, makin besar peluang terjadinya badai meteor.

Namun, ia juga mengungkapkan bahwa ada faktor lain, yakni produksi debu oleh komet itu sendiri. Bila produksi debu rendah, peluang terjadi badai meteor juga rendah.

"Seperti komet Lovejoy kemarin. Kometnya ekornya panjang, tetapi produksi debunya diindikasikan lebih rendah dibanding rata-rata komet," katanya kepada Kompas.com, Kamis (2/1/2014)

Berdasarkan riset Ye, 209P/LINEAR mungkin akan sama dengan Lovejoy. Ekornya bisa jadi panjang, tetapi debunya sedikit.

Walau badai meteor kemungkinan takkan terjadi, fenomena meteor di langit akan tetap ada dan layak dilihat.

Partikel yang akan terbakar oleh atmosfer Bumi berukuran besar. Dengan demikian, meteor yang terbentuk mungkin terang walaupun jumlahnya sedikit.

Prediksi sejauh ini menunjukkan bahwa lokasi terbaik untuk melihat fenomena ini adalah di belahan utara Bumi.

209P/LINEAR adalah komet yang ditemukan pada tahun 2004. Nama komet diambil dari nama proyek penemuannya, Lincoln Near-Earth Asteroid Research (LINEAR).

credit

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More